MAKALAH
METODOLOGI
STUDI ISLAM
KARAKTERISTIK
STUDI ISLAM BERDASARKAN LATAR BELAKANG, TUJUAN STUDI DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
EPISTEMOLOGI ISLAM
Disusun
Oleh :
Sagita Yolanda Afithsa (13210241)
Dosen
Penguji :
Muslimin
M.Pd.I
FAKULTAS
TARBIYAH
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2014
A.
Pengertian
Metodologi Studi Islam
Menurut
Bahasa, metode berasal dari bahasa Yunani yaitu meta(sepanjang), hodos(jalan),
Jadi metode adalah suatu ilmu tentang cara atau langkah-langkah yang ditempuh dalam
suatu displin tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.Menurut Istilah metode
adalah ajaran yang memberi uraian, penjelasan, dan penentuan nilai.
Sedangkan
metodologi berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos dan logos.Methodos
arti cara, logos arti ilmu pengetahuan.Jadi Metodologi adalah ilmu
tentang metode atau uraian tentang cara-cara dan langkah-langkah yang tepat
untuk menganalisa sesuatu penjelasan atau penerapan cara.[1]
Analisa
:
Metode
itu adalah cara , sedangkan metodologi itu adalah cara kita untuk menjelaskan
suatu permasalah yang terjadi.
A.
Arti Studi Islam
Islam
berasal dari bahasa Arab terambil dari kosakata salima yang berarti selamat
sentosa. Dari kata ini kemudian dibentuk menjadi kata aslama yang berarti
memeliharakan dalam keadaan selamat, dan berarti pula berserah diri, patuh
tunduk dan taat.[2]
Studi
islam, bahasa inggris : Islamic studies, bahasa arab : dirosah al islamiyyah
dapat diartikan kajian islam yang mengandung arti memahami, mempelajari atau
meneliti islam sebagai obyek kajian. Jadi Studi islam merupakan sebuah usaha
untuk mempelajari islam secara mendalam dan segala seluk-beluk yang berhubungan
dengan agama islam.[3]
Analisa
:
Studi
islam adalah suatu cara mempelajari islam cara menyelami dan mengkaji yang ada
dalam agama islam.
B.
Ruang Lingkup
Studi Islam
Usaha
mempelajari agama islam tersebut kenyataannya bukan hanya dilaksanakan oleh
kalangan umat islam saja melainkan juga dilaksanakan oleh orang-orang diluar
kalangan umat islam.
Dikalangan
umat islam studi keislaman bertujuan untuk memahami, mendalami dan membahasa
ajaran-ajaran islam agar mereka dapat melaksanakan dan mengamalkan secara
benar, serta menjadikan nya sebagai pegangan hidup, sedangakan yang diluar kalangan
umat islam studi keislaman bertujuan untuk mempelajari seluk-beluk agama dan
praktek-praktek keagamaan yang berlaku dikalangan umat islam, yang semata-mata
sebagai ilmu pengetahuan.
Agama
sebagai obyek studi minimal dapat dilihat dari segi sisi :
a. Sebagai
doktrin dari Tuhan yang sebenarnya bagi para pemeluk nya sudah final dalam arti
absolute, dan diterima apa ada nya.
b. Sebagai
gejala budaya, yang berarti seluruh yang menjadi kreasi manusia dalam kaitannya
dengan agama, termasuk pemahaman orang terhadap doktrin agamanya.
c. Sebagai
interaksi social, yaitu realitas manusia.
Bila studi islam dapat dilihat dari tiga
sisi, maka ruang lingkup studi islam dapat dibatasi pada tiga sisi tersebut.
Oleh karena sisi doktrin merupakan suatu keyakinan atas kebenaran teks wahyu
maka hal ini tidak memerlukan penelitian didalamnya.[4]
Analisa :
Jadi dalam mempelajari ruang lingkup
studi islam hanya dibatasi pada 3 hal yakni : doktrin Tuhan , persoalan budaya
dan interaksi social. Hal ini disebabkan karena untuk menghindari terjadi suatu
perluasan materi yang tidak terbatas dan tanpa control.
C.
Urgensi Studi
Islam
1. Umat
islam pada saat ini berada dalam kondisi problematika
Kita telah menyadari
bahwa saat ini umat islam masih berada dalam posisi marginal(pinggiran) dan
lemah dalam segala bidang kehidupan social budaya, dan harus berhadapan dengan
dunia modern yang serba maju dan serba canggih.
Dalam posisi
problematik, jika mereka hanya berpegang pada ajaran islam hasil penafsiran
terdahulu yang merupakan warisan doktriner turun-temurun dan dianggapnya
sebagai ajaran yang mapan, tidak ada keberanian untuk melakukan pemikiran ulang
berarti mereka mengalami kemandegan intelektual yang pada akhirnya akan
menghadapi masa depan yang suram.
2. Melalui
pendekatan yang bersifat objektif rasional studi islam diharapkan mampu
memberikan alternatif pemecahan masalah atau jalan keluar dari kondisi yang
problematic tersebut.Dengan tetap berpegang teguh pada sumber dasar ajaran
islam yang asli dan murni yaitu Al-Quran dan As-Sunah.
3. Pesat
nya perkembangan dan ilmu pengetahuan telah membuka era baru dalam perkembangan
budaya dan peradaban umat manusia, yang dikenal dengan era globalisasi. Pada
era ini ditandai dengan semakin dekat nya jarak hubungan komunikasi antar manusia, jadi semacam ini dibutuhkan
aturan-aturan dan norma-norma. Masalah nya dari mana aturan-aturan dan
norma-norma tersebut diperoleh? Umat manusia dalam sejarah dan peradaban memang
telah berhasil menemukan aturan dan norma tersebut berupa : agama, filsafat,
serta ilmu pengetahuan dan tekenologi.
Namun demikian agama telah ditinggalkan
oleh perkembangan filsafat,ilmu pengetahuan dan teknologi.Dalam sejarah
kebudayaan dan peradaban modern,agama dipandang tidak ada kaitannya bahkan
tidak mampu mengontrol dan mengarahkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.[5]
Analisa :
Jadi dalam hal ini urgensi studi islam
merupakan hal-hal yang membahas mengenai fakta-fakta yang melatarbelakangi
lahir nya dan berkembangnya studi islam.
D.
Tujuan Studi
Islam
1. Untuk
mempelajari secara mendalam apa sebenernya(hakikat) agama islam itu
Studi islam
dilaksanakan atas asumsi bahwa sebenarnya agama diturunkan Allah adalah untuk
membimbing dan mengarahkan serta menyempurnakan pertumbuhan dan perkembangan
agama-agama dan budaya umat manusia dimuka bumi ini.Allah telah menurunkan
ajaran islam sejak fase awal dari pertumbuhan dan perkembangan akal dan budi
daya manusia tersebut.[6]
2. Untuk
mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama islam yang asli dan bagaimana
penjabaran dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya
dan peradaban islam sepanjang sejarah
Bahwasan nya
pokok-pokok isi ajaran islam ini sesuai dengan fitrah manusia(potensi
dasar).Dari potensi fitrah ini lah manusia mampu mengatur dan menyusun suatu
sistem kehidupan.Dengan kata lain,pokok-pokok isi ajaran agama islam tersebut
mempunyai daya adaptasi dan berinteraksi dengan setiap system hidup dan
lingkungan budaya yang dijumpainya.
3. Untuk
mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama islam yang tetap abadi
dan dinamis
Agama islam sebagai
agama samawi terakhir yang membawa ajaran-ajaran yang bersifat final dan mampu
memecahkan masalah-masalah kehidupan manusia, menjawab tantangan dan tuntutanya
sepanjang zaman. Sumber dasar ajaran agama islam tetap aktual dan fungsional
terhadap permasalahan hidup dan tantangan serta tuntutan perkembangan.
4. Untuk
mempelajari secara mendalam prisnip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran islam
dan bagaimana realisasinya dalam mengarahkan serta mengontrol perkembangan
budaya dan peradaban manusia pada zaman modern.
Didalam
era global umat manusia semakin membutuhkan nilai-nilai dan norma-norma yang
bersifat universal yang diterima oleh semua umat manusia untuk mengontrol dan
mengendalikan perkembangan, ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
canggih, serta factor dinamika lainnya dari system budaya dan peradaban manusia
modern menuju kondisi kehidupan yang adil dan makmur.[7]
Analisa :
Jadi fungsi studi islam disini adalah
untuk mendalami hal-hal yang berkaitan dengan ajaran islam yang asli , serta
untuk menentukan sesuatu yang harus dilakukan menurut tujuan studi islam yang
paling mendasar.
E.
Prinsip-prinsip
Dasar Epistemologi Islam
Epistemologi
secara etimologi berasal dari kata Yunani episteme berarti pengetahuan, dan
logos berarti teori.Epistemologi dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat
yang mempelajari asal mula atau sturuktur.
1. Wahyu
Wahyu berasal dari kata arab Al-Wahy
artinya “suara”, api dan kecepatan.Disamping itu wahyu mempunyai makna
bisikan,isyarat, tulisan dan kitab. Selanjutnya al-wahy mengandung arti
pemberitahuan secara tersembunyi dan dengan cepat. Namun dari sekian banyak
arti, wahyu dikenal dalam arti apa yang disampai kan Allah kepada para Nabi.
Dengan artian sabda Allah kepada orang pilihan-Nya. Agar diteruskan kepada umat
manusia dalam perjalanan hidupnya baik didunia maupun diakhirat nanti.
Dikalangan ulama sepakat bahwa penalaran dan akal pikiran adalah alat untuk
memahami Al-Quran dan As Sunnah.
2. Akal
Pengetahuan
lewat akal disebut aqli. Akal dengan indra dalam kaitan dengan pengetahuan satu
dengan yang lain tidak dapat dipisahkan dengan tajam, bahkan sering
berhubungan.
Dalam
pandangan islam, akal berbeda dengan otak. Akal dalam pandangan islam bukan
otak melainkan daya pikir yang terdapat dalam jiwa manusia.Akal dalam islam
merupakan tiga unsur yaitu pikiran, perasaan dan kemauan.
3. Pengertian
lewat indra(rasa)
Adalah
segala yang bisa diperoleh manusia lewat indra alam panca indra.Pengetahuan
indra terwujud sentuhan dengan indrawi manusia dengan dunia luar(alam) dari
sentuhan itu manusia memperoleh pengetahuan. Proses aktifitas dari luar maupun
dalam , mulai dari menerima dan kemudian proses dikeluarkan maka jadi lah
pengetahuan indrawi.[8]
Analisa :
Jadi prinsip-prinsip kebenaran dasar dalam studi
islam dapat diketahui melalui beberapa sumber pengetahuan yakni wahyu, akal dan
rasa.
DAFTAR
PUSTAKA
Oviyanti Fitri.2012.Metodologi
Studi Islam.Palembang: Noer Fikri Offset
Anwar Rosihon dkk.2009.Pengantar
Studi Islam.Bandung: Pustaka Setia
Prof.Dr.H.Nata Abuddin,
M.A.2011.Studi Islam Komprehensif.Jakarta: Kencana
[1]
Fitri Oviyanti,Metodologi Studi Isam,Noer Fikri
Offset,Palembang,2012,hlm.1-2
[2]
Prof.Dr.H.Abuddin Nata,M.A.Studi Islam Komprehensif,Kencana,2011,hlm.11.
[3]
Fitri Oviyanti,Metodologi Studi Isam,Noer Fikri
Offset,Palembang,2012,hlm.3.
[4]
Ibid,hlm.4-5.
[5]
Rosihon Anwar dkk,Pengantar Studi Islam,Pustaka
Setia,Bandung,2009,hlm.26-28.
[6]
Ibid,hlm.33-34.
[7]
Ibid,hlm.35-37.
[8]
http://amrikhan.wordpress.com/2012/07/30/beberapa-prinsip-dasar-epistemologi-islam/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar